Minggu, 20 Mei 2012

energi panas bumi

Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia Sangat Besar, Perlu Pengelolaan yang Optimal

[Unpad.ac.id, 27/02/2012] Geothermal atau energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi, dimana terdapat kandungan fluida di dalamnya. Kini, energi panas bumi telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk pemenuhan kebutuhan diberbagai negara termasuk di Indonesia. Diperkirakan bahwa Indonesia adalah negara ketiga yang memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia. Selain dapat diekstraksi menjadi energi listrik, energi panas bumi juga merupakan energi yang ramah lingkungan.
Kiri-kanan, moderator, Prof. Sachihiro Taguchi, Prof. Dr. Ir. Adjat Sudradjat, M.Sc, dan Prof. Ryuichi Itoi (Foto: Tedi Yusup)*
Berkaitan dengan hal itu, Fakultas Teknik Geologi (FTG) Unpad menyelenggarakan studium generale dengan menghadirkan dua profesor dari Jepang, yaitu Prof. Sachihiro Taguchi dari Fukuoka University dan Prof. Ryuichi Itoi dari Kyushu University yang berbicara tentang potensi sumber daya energi panas bumi. Hadir pula guru besar FTG, Prof. Dr. Ir. Adjat Sudradjat, M.Sc yang kemudian membicarakan tentang Reinout Willem van Bemmelen, seorang geologist asal Indonesia.
Kegiatan yang dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa FTG ini diselenggarakan di Auditorium FTG, Kampus Unpad Jatinangor, Senin (27/02) dan dibuka langsung oleh Dekan FTG, Dr. Hendarmawan, Ir., M.Sc. Penyelenggaraan studium generale adalah berkaitan dengan acara penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana dan akan dimulainya masa perkuliahan semester genap 2011/2012 FTG Unpad.
Prof. Adjat memulai sesi pertama dengan presentasinya mengenai Reinout Willem van Bemmelen, seorang Indonesia keturunan Belanda yang merupakan penulis buku “Geology of Indonesia”, yaitu buku mengenai geologi tentang Indonesia pertama. Van Bemmelen merupakan penemu teori Undasi dan fisiografi pulau Jawa yang sangat terkenal di dunia geologi termasuk di kalangan para ilmuan dan mahasiswa.
“Selain karyanya yang berharga bagi dunia geologi di Indonesia, selama hidupnya Van Bemmelen selalu dikelilingi oleh kontroversi bahkan hingga akhir hayatnya. Namun FTG Unpad beruntung memiliki dua warisan darinya, naskah asli buku dan sebuah kompas,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Prof. Ryuichi Itoi, mengatakan bahwa potensi energi panas bumi di Indonesia luar biasa besar, sehingga perlu secara optimal dimanfaatkan sebagai sumber energi seperti yang kini oleh Jepang telah dilakukan. Hal ini karena energi panas bumi memiliki berbagai macam kegunaan, diantaranya sebagai sumber penghasil listrik, penggunaan panas langsung, dan untuk keperluan wisata. Tercatat, Jepang memiliki potensi energi panas bumi sebesar 22.070 MW yang tersebar di banyak daerah di Jepang.
Pemanfaatan energi alternatif ini memang telah dimulai sejak tahun 1919 di Jepang, tapi masih belum optimal karena masih tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk hanya membangun sebuah instalasi pembangkit listrik. Namun sejak rusaknya pembangkit listrik tenaga nuklir beberapa waktu lalu akibat gempa, pemerintah Jepang kini mempertimbangkan untuk mengembangkan energi alternatif seperti energi panas bumi.
“Energi panas bumi adalah salah satu sumber energi yang dimanfaatkan di Jepang. Kendati masih kecil peresentasenya, energi ramah lingkungan ini berpotensi untuk dikembangkan dimasa mendatang,” terangnya.
Salah satu wilayah yang memiliki sumber energi panas bumi adalah daerah Kyushu. Prof. Sachihiro Taguchi mengutarakan bahwa terdapat setidaknya 9 titik di Kyushu yang memiliki energi panas bumi. Hal ini wajar mengingat bahwa Jepang khususnya Kyushu adalah daerah yang banyak memiliki gunung berapi aktif dimana merupakan tempat energi panas bumi berada.
“Di wilayah Kyushu terdapat banyak sekali gunung. Kurang lebih 22 gunung dari total 113 yang ada di seluruh Jepang. Diketahui bahwa potensi energi panas bumi di Kyushu adalah sebesar 221 MW,” jelasnya.
Dirinya menekankan kepada para peserta bahwa sebagai mahasiswa geologi, penting untuk dapat paham tentang energi panas bumi sehingga dapat memanfaatkan potensi tersebut dikemudian hari. *

sumber:http://www.unpad.ac.id/archives/52221

Tidak ada komentar:

Posting Komentar